Selasa, 30 November 2010

Tugas Formatif 10/Manajemn Umum/30-11-2010


TUGAS FORMATIF 10 (Manajemen Umum)
NAMA : FERDIAN ARISWANTO
NPM : 32110724
KELAS : IDB19

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
Jawab : motivasi adalah beberapa faktor yang menyebabkan,menyalurkan dan mempertahankan tingkahlaku individu.
2. Gambarkan framework (kerangka kerja ) dari motivasi ?
Jawab : sasaran organisasi akan dicapai
I I I
Komitmen anggota organisasi motivasi
3. Gambarkan teori hirarki kebutuhan dari Maslow ?
Jawab :
di baca dari dasar gambar.
1. Kebutuhan aktualisasi dira
2. Kebutuhan harga diri
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan keamanan
5. Kebutuhan fisiologis
4. Jelaskan teori dua faktor dalam motivasi dari Herzberg ?
Jawab : Bahwa ketidakpuasan dan kepuasan muncul dari dua faktor yang berbeda,yaitu:
a. Faktor penyebab ketidakpuasan –faktor hygiene
~ mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan
Contoh : Gaji,kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan
b. Faktor penyebab kepuasan-Faktor yang memotivasi.
~ berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja.
Contoh : Prestasi,pengakuan,tanggungjawab dan kemajuan.
5. Jelaskan teori ekpektasi sebagai model dari motivasi ?
Jawab : Bahwa orang memilih bagaimana bertindak dari berbagai alternatif tingkahlaku,berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.

Tugas Formatif 9/Manajemen Umum/30-11-2010


Nama  : Ferdian Ariswanto
Kelas  : 1DB19
NPM  :32110724
Tgl      : 30-11-2010

Formatif ke Sembilan
Manajemen Umum

Studi Pustaka :
Buatlah suatu tulisan atau essay tentang manajemen umum, dengan topic “ Teori – teori manajemen “

Anda upload melalui studentsite dengan menu tulisan ke blog anda bukan  ke alamat email dosen manajemen umum



Teori - Teori Pemikiran Manajemen

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
    Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
    1. Pentingnya peran manajer
    2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
    3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
    4. Iklim kondusif
    Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

    A.1. Robert Owen (1771 - 1858)
          Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
          Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja
          sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

    A.2. Charles Babbage (1792 - 1871)
          Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
          pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap
          pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

    A.3. Frederick W. Taylor :
          Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu
          kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat
          dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.

    A.4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
          Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
          1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
          2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
          3. Sistem bonus dan instruksi.
          Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap
          motivasi kerja.

     A.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :
          Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam
          pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan
          yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk
          mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

     A.6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
          Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah
          adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
          1. Tujuan jelas
          2. Kegiatan logis
          3. Staf memadai
          4. Disiplin kerja
          5. Balas jasa yang adil
          6. Laporan terpecaya
          7. Urutan instruksi
          8. Standar kegiatan
          9. Kondisi standar
          10. Operasi standar
          11. Instruksi standar
          12. Balas jasa insentif

B. Teori Organisasi Klasik
    B.1. Fayol (1841 - 1925) :
           Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
           1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
           2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
           3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
           4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
           5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
           6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
                                - Planning ; kegiatan perencanaan<>
                                - Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
                                - Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
                                - Commanding ; kegiatan pengarahann
                                - Controlling ;  kegiatan penngawasaan
           Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
           - Pembagian kerja
           - Asas wewenang dan tanggungjawab<>
           - Disiplin
           - Kesatuan perintah
           - Kesatuan arah
           - Asas kepentingan umum
>
           - Pemberian janji yang wajar
           - Pemusatan wewenang
           - Rantai berkala
           - Asas keteraturan
           - Asas keadilan
           - Kestabilan masa jabatan
           - Inisiatif
-      Asas kesatuan


    B.2.  James D. Mooney :
           Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
           a. Koordinasi
           b. Prinsip skala
           c. Prinsip fungsional
           d. Prinsip staf

C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
    Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
    mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk
    menunjang tingkat produktifitas kerja.
    Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem
    sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya
    bisa lebih tinggi.

D. Teori Behavioral Science :
    D.1. Abraham maslow
          Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
          dinamika proses motivasi.
    D.2. Douglas Mc Gregor
           Dengan teori X dan teori Y.
    D.3. Frederich Herzberg
           Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
     D.4. Robert Blake dan Jane Mouton
           Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
    D.5. Rensis Likert
           Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
           manajemen.
     D.6. Fred Fiedler
           Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
    D.7. Chris Argyris
           Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
     D.8. Edgar Schein
           Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
    Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang,
    perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.

E. Teori Aliran Kuantitatif
    Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
    dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
    Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
    sebagai berikut :

    1. Merumuskan masalah
    2. Menyusun model aritmatik
    3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
    4. Mengkaji model dan hasil model
    5. Menetapkan pengawasan atas hasil
    6. Mengadkan implementasi
    Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi
    untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.
   

Tugas Formatif 8/Manajemen Umum/30-11-2010

  Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
  1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
  2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
  3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
  4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
  5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
  6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
referensi : elqorni.worpress.com

Tugas Formatif 6/Manajamen Umum/30-11-2010


Formatif ke Enam
Manajemen Umum

1. Sebutkan langkah – langkah proses perubahan di dalam organisasi menurut model Kurt Lewin’s ?
Jwb:
  1. Pencairan tingkatan sekarang
  2. Perpindahan ke tingkatan baru
  3. Pembekuan / pemantapan tingkatan baru
Memiliki keyakinan bahwa kemauan dari subyek perubahan merupakan unsur terpenting, baik dalam membuang perilaku lama, pencairan dan perpindahan ke perilaku baru.
Pencairan dan perpindahan secara garis besar sama dengan Action Research. Pencairan yang meliputi upaya memperlemah daya kekuatan membentuk perilaku organisasi masa kini. Menurut Rubin, pencairan memerlukan bentuk pertemuan konfrontatip bagi yang terkait dangan perubahan.
Perpindahan mencakup tindakan atas hasil langkah sebelumnya. Tindakan perpindahan menuju ke situasi yang lebih baik membutuhkan pengembangan perilaku, nilai – nilai dan sikap – sikap baru yang melalui perubahan struktur dan proses organisasi.
Pemantapan merupakan langkah terakhir dalam model tiga langkah dan menjadi titik perbedaan dengan Action Research. Pemantapan menciptakan kestabilan dalam organisasi dan memastikan cara – cara kerja baru yang mencakup proses sosialisasi.
Contoh :
>>Rekrutmen dan industri
>> Sistem imbalan
>> Penguatan budaya melalui penciptaan
2.  Sebutkan langkah – langkah proses reengineering organisasi ?
Jwb:
  • Mengindentifikasi kebutuhan pelanggan.
  • Pemetaan dan pengukuran proses-proses yang ada.
  • Menganalisis dan memodifikasi proses yang ada.
  • Menentukan langkah-langkah inovasi.
  • Merekayasa proses dan mengimplementasikan proses baru.
3. Apa yang di maksud dengan Organizing Development – OD?
Jwb:
OD adalah Suatu perubahan yang terencana (planned change). Dimana perubahan terjadi dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, secara terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat sekarang ini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk suatu masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi dengan arus perubahan ini. Perubahan –  perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.
4. Sebutkan asumsi – asumsi dalam Organization Development ?
Jwb:
  • Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki suatu hasrat yang berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor – faktor dalam organisasi yang menghambat suatu perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya suatu organisasi.
  • Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam sebuah organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
  • Manusi sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok itu sendiri. Misalnya bila suatu komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya saja , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif dari pada semua anggota kelompok terlibat dalam suatu interaksi.
5. Sebutkan tehnik – tehnik Organization Development ?
Jwb:
Teknik teknik OD :
  • Sensitivity training,
  • Team Building
  • Survey feedback.
  • Transcational Analysis (TA).
  • Intergroup activities.
  • Proses Consultation.
  • Grip OD.
  • Third-party peacemaking.