Selasa, 03 Juli 2012

Menikmati Indahnya Kebun Teh Cisarua


Kebun teh ciliuring: menyimpan obat penyejuk mata
Orang kota identik dengan aktifitasnya yang sibuk, pekerjaannya yang menumpuk, belum lagi menghadapi macet, panasnya kota dan lalu lintas yang semrawut setiap hari. Rekreasi di akhir pekan  seakan menjadi pelarian menghilangkan penat dan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga.
Bogor menjadi salah satu tempat rekreasi favorit warga Jakarta, tidak heran jalan-jalan raya arah puncak selalu macet dengan mobil-mobil berplat ‘B’. Jika membicarakan puncak, yang pertama kali mucul di kepala kita mungkin adalah Cimory, Mesjid attaawun, Taman Safari, Taman Matahari dan restoran-restoran sunda dengan view pegunungan.
Buat yang bosen pergi ke tempat yang itu-itu aja, ada alternatif tempat refreshing yang asyik buat dikunjungi, yaitu kebun teh Ciliuring. Lokasinya ada di Tugu Selatan Bogor dan gak begitu jauh dari restoran Cimory. Kalau menggunakan angkutan umum, bisa naik 01 jurusan Cisarua dengan tarif Rp.5000 aja. Gak usah takut nyasar, karena plang ‘Kebun Teh Ciliuring’ terpampang besar dan jelas di pinggir jalan.
Untuk mencapai kebun teh itu sendiri, ada ojek yang siap mengantar. Jangan memilih berjalan kaki, karena jalanan sangat terjal dan menanjak, dan bakal capek duluan sebelum sampai tujuan. saat memasuki kawasan Ciliuring, perumahan warga perlahan-lahan hilang, digantikan dengan pemandangan hamparan kebun teh bak  karpet hijau raksasa berwarna hijau dan udara dingin yang menusuk, kuping tiba-tiba menjadi pengan karena berada di ketinggian.
Buat yang males dengan keramaian atau lalu lintas yang ramai, tenang aja, karena kawasan kebun teh Ciliuring ini hanya memiliki jalanan yang hanya memuat satu arah. Kendaraan yang lewat paling hanya truk-truk pengantar hasil perkebunan dan warga yang menggunakan motor. Banyak wisatawan yang sungkan untuk berhenti di puncak pas karena kondisinya yang terlalu ramai. Wisatawan dan pedagang campur aduk jadi satu, belum lagi parkiran yang susah karena terlalu banyak mobil yang berhenti. Di kebun teh  bener-bener buat refreshing dan penghilang penat.
Setelah sampai disana, jangan heran karena tidak ada restoran megah, pedagang –pedagang jajanan atau tempat parkir luas seperti di puncak pas, yang ada hanya villa – villa sewaan dan beberapa perumahan warga. Jadi yang bisa dinikmati adalah pemandangan alam yang asri yang tidak bisa didapatkan jika di pusat kota, udara yang sejuk juga menyehatkan paru-paru dan memberikan aura yang positif kepada diri kita. Bunga-bunga liar yang berwarna-warni tumbuh subur  hingga menyeruak ke pinggir jalan. Selain itu, kita juga bisa berolahraga dengan berjalan-jalan di sepanjang kebun teh yang menanjak dan dimanjakan dengan pemandangan alam yang spektakuler.
Kita juga bisa melihat ibu-ibu yang sedang petik pucuk daun teh beramai-ramai, meninggalkan kesan tersendiri, batapa ‘superwoma’ nya wanita-wanita disana, karena mampu membawa satu karung berisi pucuk daun teh  yang beratnya kiloan. Salah satu petani teh, Yeyet (45) mengatakan lokasi kebun teh Ciliuring sering dijadikan lokasi syuting. “Ya klo dikasi uang santunan ya untung, klo ga dikasi uang ya biasa aja”. Katanya sambil tertawa. Yeyet juga mengatakan pucuk daun yang ia petik itu dipasarkan hingga ke luar negeri. “nama produknya itu Teh Gunung Mas 8 yang diproduksi oleh PT.PN12.” katanya.
Jika beruntung, anda bisa menemukan tukang bakso yang mangkal di sekitar. Kuah bakso bisa menghangatkan tubuh yang sedang berada di ketinggian. Apri Arifin (35) yang berjualan bakso selama dua tahun itu menyatakan bahwa pada hari minggu, daerahnya ramai dengan wisatawan yang menyewa villa. “kalau lagi ramai yang untung, kalau lagi sepi mungkin karena lagi pada gak pengen beli.” Katanya.
Jadi, tunggu apa lagi, tidak harus mengeluarkan kocek yang mahal untuk untuk mendapatkan obat penghilang penatyang tidak bisa diapatkan di kota ini. Jangan lupa membawa kamera  untuk menyimpan moment dengan latar belakang alam yang indah ini, karena pemandangan tersebut tidak bisa kita lihat setiap hari, bukan?



Kebun teh Ciliuring bisa dibilang menjadi salah satu tempat rekreasi tersembunyi di Cisarua. Lokasinya berada di Tugu Selatan Bogor dan tidak begitu jauh dari restoran Cimory. Udara dingin yang menusuk tulang dan jalanan yang menanjak menjadi sambutan manis saat memasuki kawasan kebun teh Ciliuring. Perumahan warga yang padat perlahan-lahan menghilang dan digantikan dengan hamparan kebun teh yang hijau.

Mahasiswa identik dengan aktifitasnya yang sibuk, tugas yang numpuk sampai pekerjaan bersih –bersih kost yang lumayan menguras tenaga. Gak heran kalau banyak mahasiswa yang memilih pulang ke rumah untuk berkumpul dengan keluarga di akhir pekan. Sebagian mahasiswa ada yang menetap di kost, memilih untuk istirahat dan tidur, atau sekedar jalan-jalan ke Botani Square di malem minggu.


Tips
1.       Bawa pakaian hangat
2.       Perbekalan yang cukup, karena tidak ada warung makan
3.       Bawa payung, karena cuaca disana cenderung hujan
4.       Lebih baik pergi saat weekdays karena lebih sepi
Pemandangan kebun teh terlihat seperti karpet hijau raksasa yang mengeluarkan hawa sejuk dan dingin. Jangan harap ada restoran sunda lesehan atau tempat parkir yang luas. Kebun teh Ciliuring hanya memiliki jalan sempit yang hanya cukup untuk satu mobil, villa – villa sewaan dan sisana rumah warga. Tapi, justru dengan kekurangan tersebut, para pengunjung bisa menikmati alam dengan tenang tanpa terganggu dengan keberadaan restoran, pedagang yang terlalu banyak dan mobil-mobil yang parkir.
Jadi yang bisa dinikmati adalah pemandangan alam yang asri yang tidak bisa didapatkan di pusat kota, udara yang sejuk juga menyehatkan paru-paru dan memberikan aura yang positif untuk tubuh. Selain itu, kita juga bisa berolahraga dengan berjalan-jalan di sepanjang kebun teh yang menanjak dan dimanjakan dengan pemandangan alam yang spektakuler.
Kita juga bisa melihat ibu-ibu yang sedang petik pucuk daun teh beramai-ramai, meninggalkan kesan tersendiri, batapa ‘superwoman’ nya wanita-wanita disana, karena mampu membawa satu karung berisi pucuk daun teh  yang beratnya kiloan. Salah satu petani teh, Yeyet (45) mengatakan lokasi kebun teh Ciliuring sering dijadikan lokasi syuting. “Ya klo dikasi uang santunan ya untung, klo ga dikasi uang ya biasa aja”. Katanya sambil tertawa. Yeyet juga mengatakan pucuk daun yang ia petik itu dipasarkan hingga ke luar negeri. “nama produknya itu Teh Gunung Mas 8 yang diproduksi oleh PT.PN12.” katanya.

Jangan lupakan untuk berfoto untuk menyimpan moment dengan latar belakang alam yang indah ini, karena pemandangan tersebut tidak bisa kita lihat setiap hari, bukan?





Created by: Husna Safira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar