Selasa, 03 Juli 2012

DEMAM HARRY POTTER



            Mungkin hampir semua orang di dunia ini yang sudah mengenal siapa itu Harry Potter. Dari mulai penggemar fanatiknya, pembenci Harry Potter, atau hanya sekedar tau. Intinya, mereka tahu siapa itu Harry Potter. Ciri – ciri fisik Harry Potter tidak sempurna dan tipikal cowok yang bisa ditemui dimana saja. Badannya kurus, dengan rambut hitam acak-acakan. Ia tidak spesial sampai surat dari Hogwarts datang padanya dan memberi tahu bahwa ia adalah penyihir. Dari situlah dimulai petualangannya yang mampu menyihir pembaca di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
            Banyak yang bertanya-tanya, mengapa buku Harry Potter begitu fenomenal dan membuat J.K Rowling, pengarangnya, memiliki kekayaan yang melebihi Ratu Inggris? Kisah tentang penyihir mungkin sudah banyak ditulis oleh pengarang lain, tetapi kisah penyihir cilik yang bersekolah di sekolah sihir mungkin sedikit lebih menarik. Ditambah dengan tokoh-tokoh lain yang unik dengan setting yang J.K Rowling ciptakan sendiri, contohnya nama-nama sekolah sihir, mata uang, tempat-tempat, olahraga sihir, sampai tiga buku di dalam buku Harry Potter ia tulis sendiri dan di publikasikan yaitu Quidditch Dari Masa ke Masa, Hewan- Hewan Fantastis dan Bagaimana Menemukannya dan Kisah- Kisah Beedle si Juru Cerita. Semua ia tulis se-realistis mungkin dan ia menciptakan mahluk-mahluk aneh yang berdasarkan legenda mitologi Yunani. Ini merupakan kesenangan karena menemukan beberapa referensei mengasyikan dari sejarah, legenda, dan literature yang disembunyikannya dalam kisah Harry Potter. contohnya, nama penjaga sekolah Hogwats, Argus Filch, diambil dari Argus, tokoh mitologi Yunani, penjaga yang memiliki seribu mata di tubuhnya, “ini jenis sentuhan yang membuat para pengarang tersenyum dalam hati,” kata majalah Times. Para pembaca pun seperti tersihir dan percaya cerita yang di buat Rowling adalah nyata karena dibuat berdasarkan fakta dan legenda.
J.K Rowling mendapatkan inspirasinya menulis Harry Potter ketika ia dalam perjalanan di kereta dan melihat sekawanan sapi sedang merumput. Entah bagaimana, ide cerita penyihir Harry Potter langsung muncul saja di kepalanya. Ia langsung menulis saat itu juga. Sesampainya dirumah, ia melengkapi karakter-karakter yang lainnya dengan nama-nama unik sesuai watak karakternya dan membuat setting dunia sihirnya. Rowling saat itu sangat miskin, ia menulis Harry Potter di kedai kopi dengan hanya memesan air putih dan ditemani anaknya yang masih bayi. Ia ditolak sepuluh kali saat mencoba menerbitkan Harry Potter, sampai ia akhirnya berhasil menerbitkan bukunya dan mendapatkan best seller dari banyak media. Rowling-pun dihujani surat penggemar dari anak-anak yang menyukai bukunya dan tidak sabar untuk membaca seri berikutnya. Karakter dalam kisahnya seperti Hermione Granger menjadi inspirasi bagi pembaca karena Hermione adalah murid yang cerdas dan jenius melebihi anak-anak seusianya. Pada tanggal 16 Juli 2005, toko-toko buku di Inggris hingga Cina rela membuka tokonya hingga tengah malam untuk meladeni para fans yang sudah mengantri. Tercatat 2 juta kopi terjual di Inggris dari total 10 juta kopi yang terjual saat Harry Potter and The Half Blood Prince dilepas ke pasaran. Di Indonesia sendiri, toko buku Gramedia dan Kinokuniya juga rela membuka stand untuk pembelian buku tepat pada jam dua belas malam. US Business Magazine megomentari bahwa jika alien hendak menginvasi bumi dan menghaker komputer kita, maka mereka akan mendapati bahwa pasar kita dimonopoli oleh seorang yang bernama Potter.
Adaptasi film pertama, Harry Potter and The Sorcere’s Stone meraup nyaris $1 milyar pada peresarannya di seluruh dunia dan semakin menyebarkan virus Potter Fever atau ‘Demam Potter’ di seluruh belahan dunia. Film yang terakhir, Harry Potter and The Deathly Hallows: Part 1 sukses  meraup box office dan disebut-sebut film terbaik Harry Potter. Beberapa hari sebelum rilis, para fans rela mendirikan tenda di depan gedung bioskop agar mendapatkan tiket pada hari pertama.  Para pemain film Harry Potter juga harus mengorbankan sepuluh tahun masa remajanya untuk produksi delapan film Harry Potter.
Di Indonesia sendiri, ada komunitas penggemar Harry Potter yang berstatus resmi. Anggotanya mencapai ribuan dan aktif membuat acara gathering. Untuk fans fanatiknya, tidak perlu merasa aneh karena memiliki obsesi terhadap Harry Potter, karena ada ribuan orang di komunitas Harry Potter Indonesia (IHP) juga memiliki obsesi yang sama besarnya. IHP sendiri sudah sembilan belas kali mengadakan offline, seperti nonton bareng, IHP Unniversary, atau hanya sekedar berkumpul dan membagikan hadiah. Para fans bias saling diskusi, bertukar koleksi, dan menambah teman.
J.K Rowling menulis di buku terakhirnya, “Buku Harry Potter ke-tujuh ini kupersembahkan untuk Kau, jika kau bertahan kepada Harry untuk seterusnya”. Para fans di seluruh belahan dunia tentu akan sedih, dengan dirilisnya film terkahir musim panas tahun depan. Tetapi J.K Rowling yakin, fans nya akan tetap setia dengan Harry Potter. Ribuan fansite masih aktif dan akan terus membicarakan Harry Potter. Bagaimana dengan sepuluh tahun lagi? Pastinya kita semua akan mengingat bagaimana fenomenal Harry Potter pada masa kejayaannya.

 Created by : Husna Safira
           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar