Mungkin banyak yang sudah menduga sebelumnya bahwa semester 6 akan menjadi semseter yang berat, karena di smseter 6 inilah kita mendaoatkan ujian lebih dari adanya persyaratan membuat Penukisan Ilmiah atau yang lebih dikenal dengan sebuatn PI.
Namun banyak dari mahasiswa yang disamping harus mnegerjakan kewajibannya menegerjakan PI, mereka pun harus tetap mengikuti perkuliahan & praktikum sebaik mungkin untuk mendapatkan IPK yang lebih baik, disamping itu mahasiswa yang merasa nilainya belum memenuhi syarat sidang pun harus lebih disibukkan lagi dengan mengikuti perbaikan nilai - nilai pada setiap matakuliahnya.
Maka dari itu saya kali ini berusaha agar tidak goyah dalam menjalani kuliah semester 6 ini. Semoga saya bisa lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan, dan mudah - mudahan saya juga diberika kekuatan dan kesahatan dalam menjalani semseter 6 ini.
Sabtu, 23 Maret 2013
Kamis, 21 Maret 2013
Bank Semakin Mudah Dijangkau Masyarakat
Bank Indonesia (BI) terus
mendorong penetrasi industri keuangan melalui gerakan financial inclusion.
Salah satunya adalah meningkatkan saluran distribusi (distribution channel).
Sayangnya hingga saat ini, sistem ini masih belum terjamah oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang jumlahnya mencapai 240 juta jiwa. Dari data Bank Dunia terlihat bahwa 32% dari jumlah penduduk usia produktif di Indonesia tidak memiliki tabungan. Bahkan jumlahnya membesar sampai 40% untuk penduduk usia produktif yang belum tersentuh pembiayaan.
Untuk mendorong semakin "meleknya" masyarakat Indonesia terhadap pentingnya mengenal jasa keuangan seperti tabungan, BI pun telah mendorong pengadaan produk TabunganKu.
TabunganKu sendiri merupakan produk simpanan tanpa biaya administrasi bulanan dengan setoran awal minimal Rp 10.000. Tapi tidak seperti tabungan biasanya yang mendapatkan kartu ATM, jenis produk ini tidak mendapatkan kartu ATM.
Sayangnya hingga saat ini, sistem ini masih belum terjamah oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang jumlahnya mencapai 240 juta jiwa. Dari data Bank Dunia terlihat bahwa 32% dari jumlah penduduk usia produktif di Indonesia tidak memiliki tabungan. Bahkan jumlahnya membesar sampai 40% untuk penduduk usia produktif yang belum tersentuh pembiayaan.
Untuk mendorong semakin "meleknya" masyarakat Indonesia terhadap pentingnya mengenal jasa keuangan seperti tabungan, BI pun telah mendorong pengadaan produk TabunganKu.
TabunganKu sendiri merupakan produk simpanan tanpa biaya administrasi bulanan dengan setoran awal minimal Rp 10.000. Tapi tidak seperti tabungan biasanya yang mendapatkan kartu ATM, jenis produk ini tidak mendapatkan kartu ATM.
Branchless banking
Lebih lanjut Ronald bilang untuk
mendukung financial inclusion ini BI pun menggodok peraturan mengenai branchless
banking. Diharapkan dari aturan tersebut dapat terlihat jelas pihak mana
saja yang bisa dijadikan agent banking (agen non-perbankan) dalam
menjembatani transaksi nasabah dan bank, terutama di daerah-daerah pelosok yang
sulit dijangkau (remote area). Agent banking nantinya bisa
berupa lembaga keuangan mikro, baik itu koperasi, BMT (Baitul Maal wa Tamwil)
dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Bahkan nantinya dimungkinkan kantor pos atau
minimarket bisa menjadi agen banking. Hal yang sama pun
tengah diusahakan untuk perusahaan telekomunikasi alias provider telepon
seluler yang saat ini memiliki jangkauan lebih luas dibandingkan perbankan.
sumber: http://keuangan.kontan.co.id/news/masyarakat-bakal-semakin-mudah-menjangkau-bank
Sabtu, 16 Maret 2013
TUGAS I
JASA – JASA BANK
I.1 INKASO
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat
dari pihak ke tiga
berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan
tertentu di kota lain yang
telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.
1. WARKAT INKASO
a. Warkat inkaso tanpa lampiran
Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan dengan
dokumen –
dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat
berharga
b. Warkat inkaso dengan lampiran
Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan dengan dokumen
– dokumen
lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen
– dokumen
penting.
2. JENIS INKASO
a. Inkaso Keluar
Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah
diterbitkan oleh
nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya
sendiri
untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank
lain di kota
lain.
b. Inkaso masuk
Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah
diterbitkan oleh
nasabah sendiri.
Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan
dari
nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke
tiga.
I.2 TRANSFER
Pengiriman Uang Rupiah yang dilaksanakan secara
pemindahbukuan dari satu rekening ke rekening lain atas permintaan dan atas
beban pengirim.
Sarana Transfer Bank Jatim
BI-RTGS (Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement)
Sistem transfer dana berbasis RTGS yang memungkinkan
bank dapat melakukan berbagai transaksi pembayaran/transfer dana secara
elektronik dalam waktu seketika/online dan penyelesaian transaksi (settlement)
secara terpadu
SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia)
Transfer dana kredit antar Bank melalui kliring tanpa
kewajiban melakukan pertukaran fisik warkat (Paperless) yang dapat digunakan
untuk melakukan transfer ke seluruh wilayah Indonesia
I.3 SAFE DEPOSITE BOX (SDB)
Merupakan salah satu jasa bank yang dewasa ini terus
dipromosikan adalah jasa bank dalam bentuk penyediaan tempat menyimpan benda
atau surat berharga milik nasabah.tempat tersebut berupa kotak-kotak ruang yang
disewakan dengan tariff tertentu menurut volumenya. Jasa ini dikenal dengan
Safe Deposit Box. Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa bank yang disediakan
kepada para nasabah dalam bentuk penyewaan ruang penyimpanan untuk
barang-barang atau surat berharga, dimana bank menjamin kerahasiannya.
Pengambilan dan penyimpanan barang yang ada dalam Safe Deposit Box (SDB) hanya
dapat dilakukan bila pihak penyewa dan bank hadir. Manfaat Safe Deposit Box
(SDB) bagi bank adalah sebagai sarana untuk meningkatkan sumber dana dan
sekaligus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai alat
promosi.
AKUNTANSI UNTUK SAFE DEPOSIT BOX Akuntansi untuk Safe
Deposit Box (SDB) meliputi penerimaan uang sewa tahunan, penerimaan uang
jaminan kunci Safe Deposit Box (SDB), pembatalan atau berakhirnya Safe Deposit
Box (SDB). Untuk penerimaan uang sewa dapat dibukukan kedalam rekening sewa
Safe Deposit Box (SDB) yang diterima dimuka yang akan dibukukan sebagai pos
hutang. Secara berangsur-angsur akan dialokasikan menjadi pendapatan bank
kedalam laporan laba-rugi. Disamping penerimaan sewa, bank juga menerima uang
jaminan kunci Safe Deposit Box (SDB) atas penyerahan kunci kepada nasabah. Hal
ini dilakukan karena mengingat Safe Deposit Box (SDB) hanya dapat dibuka bila
kunci lengkap, yang biasanya disimpan oleh kedua belah pihak yaitu nasabah dan
bank. Bila kunci dihilangkan nasabah, Safe Deposit Box (SDB) harus dibuka
dengan paksa dan akan mengakibatkan kerugian bagi bank karena harus mengganti
dengan peralatan yang baru.
KEUNTUNGAN •
Aman. Ruang penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem
keamanan terus menerus selama 24 jam. Untuk membukanya diperlukan kunci dari
penyewa dan kunci dari bank. • Fleksibel. Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai
dengan kebutuhan penyewa baik bagi penyewa perorangan maupun badan. • Mudah.
Persyaratan sewa cukup dengan membuka tabungan atau giro (ada bank yang tidak
mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang berbeda).
I.4 LETTER OF CREDIT (L/C)
Letter of credit,
atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran
internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu
berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar
negeri (kepada pemesan).
Pelaku L/C
Applicant atau pemohon kredit adalah importir
(pembeli) yang mengajukan aplikasi L/C.
Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang
menerima L/C.
Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C,
yaitu bank koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary.
Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai
perantara.
Confirming bank adalah bank yang melakukan
konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.
Paying bank adalah bank yang secara khusus
ditunjuk dalam L/C untuk melakukan pembayaran dan beneficiary
berkewajiban
Carrier adalah pengangkut barang yang
dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan
darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).
Tata cara pembayaran dengan
L/C
Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk
membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir
bertindak sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang
berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank
melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C
atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing
bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di
luar negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini
disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising
bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut.
Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.
Eksportir menyerahkan barang ke Carrier,
sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading.
Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk
mendapatkan pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang
setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of
lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.
Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier
untuk ditukarkan dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.
Jenis-jenis L/C
Revocable L/C
Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau
diubah secara sepihak oleh opener atau oleh issuing bank tanpa
memerlukan persetujuan dari beneficiary.
Irrevocable L/C
Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa
dibatalkan selama jangka berlaku (validity) yang ditentukan dalam L/C
tersebut dan opening bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang
ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas
persetujuan semua pihak yang bersangkutan dengan L/C tersebut.
Irrevocable dan Confirmed
L/C
L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari
sudut penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel
yang ditarik atas L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun
oleh advising bank, bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta tidak
mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.
Clean Letter of Credit
Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk
penarikan suatu wesel.
Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan
dengan penyerahan kuitansi biasa.
Documentary Letter of Credit
Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus
dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat
dari L/C.
Documentary L/C dengan Red
Clause
Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak
untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi
biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan
sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini
merupakan kombinasi open L/C dengan documentary L/C.
Revolving L/C
L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai
ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya,
untuk jangka waktu enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$ 1.200,
berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan) kredit tersedia
sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak.
Back to Back L/C
Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya
bukan pemilik barang, tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini
terpaksa meminta bantuan banknya untuk membuka L/C untuk pemilik barang-barang
yang sebenarnya dengan menjaminkan L/C yang diterimanya dari luar negeri.
Transferable L/C
Beneficiary berhak memnita kepada bank yang
diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank yang berhak
melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian
kepada pihak ketiga.
Stand by Letter of Credit
Suatu jaminan khusus yang biasa nya dipakai sebagai
"stand by" oleh pihak beneficiary atau bank atas nama nasabah nya. Dalam
hal ini apabila pihak applicant gagal untuk melaksanakan suatu kontrak/gagal
untuk membayar pinjaman/memenuhi pinjamannya, maka Bank yang bersangkutan akan
membayar kepada pihak beneficiary atas penyerahan selembar sight draft &
surat pernyataan dari pihak beneficiary yang menyatakan bahwa applicant atau
kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang di setujui, membayar
pinjaman/memenuhi kewajibannya.
I.5 TRAVELLER CHEQUE
Pengertian Traveller
Cheque
Traveller Cheque in foreign currency issued by Bank or
Non-Bank Financial Institution which can be disbursed in Bank or payment agent
after the owner signed the cheque completely in front of the Bank or agent.
Cek Perjalanan dalam valuta asing yang diterbitkan
oleh Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang dapat diuangkan di bank/
agen pembayar setelah pemilik menandatangani cek dengan lengkap di hadapan
Bank/ Agen.
Cek perjalanan merupakan surat berharga yang
dikeluarkan oleh sebuah bank, yang mengandung nilai, dimana bank penerbit
(issuer) sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang
yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu. TC sering disebut juga
dengan cek pelancong karena kebanyakan digunakan oleh orang-orang yang sedang
melancong atau bepergian.
Agen penjualan yaitu bank devisa mengajukan Travellers
Cheque, setelah terbit Travellers Cheque menggunakan mata uang asing
dakam setiap transaksi menggunakan (kurs) yang berupa Valuta Asing sebagai kurs
perjalanan.
Jenis cek ini dapat dibeli dan ditukar kembali dengan
mata uang yang kita inginkan dimana kita berada.
Travellers Cheque Valas ini sendiri terbagi dua. Pertama,
cek perjalanan atas unjuk. Dengan cek ini, siapa pun pembawanya bisa langsung
mencairkannya ke bank maupun yang ditunjuk.
Kedua, cek perjalanan atas nama. Cek ini
yang mencantumkan nama Anda, sehingga hanya Anda yang bisa mencairkannya dengan
menunjukkan kartu identitas dan tandatangan Anda.
Pada umumnya Traveller Cheque :
1. Diterbitkan oleh bank-bank terkemuka di dunia
2. Bank Devisa selaku Selling Agent dan’atau Paying
Agent)
3. Dalam mata uang yang kuat (hard Currency) seperti :
US Dollar, Poundsterling, Yen, Euro
4. Membayar biaya penginapan, restoran, belanja, tiket
pesawat
5. Dapat ditukar dengan uang tunai, disimpan dalam
rekening giro, dapat diwariskan.
Fitur Travellers Cheque
Valas
Tersedia di Cabang Devisa
Pembayaran dananya dijamin oleh Issuer
Tersedia dalam berbagai valuta dan nominal
Dijual seharga nilai nominal (Face Value)
Tidak ada batas kadaluwarsa
Tersedia untuk nasabah pemegang rekening dan bukan
pemegang rekening
Dijual blanko atau bukan blanko
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PERBANKAN
II.1 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI PERBANKAN
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi
perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah
transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu /
nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi
berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan
dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi
informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan
teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
- Adanya transaksi berupa
Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller
Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank
– bank.
- Sinkronisasi data – data
pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau
komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya :
email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi
membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi
sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya
pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan
Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank
yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang
berdasarkan teknologi.
Kriteria pemilihan teknologi
perangkat lunak perbankan
Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah
lebih cepat dan intensif dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam
menerapkan teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah.
Jasa-jas ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui
computer dengan fasilitas jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan
pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic;
homebanking dan internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa
contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller
Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic
fund transfer system, dan otomatisasi kliring.
Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami
perubahan dan perkembangan pesat pada decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin
khusus mendorong setiap bank untuk membentuk bagian, departemen, atau unit
kerja khusus tersendiri. Walaupun struktur tersebut tergantung pada berbagai
factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut
mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek
operasionalnya.
Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat
ini merupakan hasil kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi
secara sistematis dan baik sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank.
Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun,
melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud
adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan
usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat
waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai peraturan Bank
Indonesia).
Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria
pemilihan jenis teknologi yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi
computer yang digunakan di bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua
kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini
adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer
mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak.
Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan
fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi yang
telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap
bank.
Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil,
misalnya Bank Perkreditan Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan
system aplikasi computer yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta
asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan
transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral.
Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih
besar dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang
baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak
harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan
segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi
harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan
kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika
menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas
dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan
yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi
dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak
computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur
yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama.
Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang
kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of
trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan
data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan
oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang
baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
4. Kemudahan penggunaan (user friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap
pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang
mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung
jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut
tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System
aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian
yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan
masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa
disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan
laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses
pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh
pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi
lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil
selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik,
dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang
relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan
teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket
yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut
relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan
perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa
diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk
bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem
aplikasi bank
Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional
bank.
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Trend Produk Sistem
Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan
layanan:
Tabungan
Deposito
Giro
Kartu Debit
Kartu Kredit
Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu
Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access
Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat
perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya,
dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle
dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah
transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan
kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi
lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
Mengecek saldo
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan
Tunai
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas
Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh
pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin
beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya
kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan
penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan
yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia
seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi
nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun
banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas
sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
Packet software keuangan (Quicken,
MoneyOne, BankNow)
Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang
tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan tadi dapat
diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh
setiap Bank.
Ketersediaan Teknologi dan
Dampaknya
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika
mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai
inovasi dan lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi
bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin
cepat mengemuka.
Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas,
perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi
serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi
perbankan
A. Internet
Merupakan jaringan media informasi global untuk umum
berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.
Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa
Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga
setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar
informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.
B. Intranet
Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang
mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan
ataupun media penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah,
bulletin di internal perusahaannya (private network).
C. Extranet
Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan
ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke
supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.
D. World Wide Web (www)
Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas
Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim
informasi melalui saluran/ links “hypertext”.
Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang
terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap
komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari
tempat yang jauh.
E. e- commerce
Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan
fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara
langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk
melakakukan transaksi bisnis.
Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:
1. Business to Business
2. Business to Customers
Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara
langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:
1. Interactive order entry and
processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai,
Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing
Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2. On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran
dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah
proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).
Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional
seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring
kelengkapan dokumennya.
F. e- retail
Forrester Research, November 2000 mengatakan,
penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini
membuktikan jalur internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan
dengan pertumbuhan tercepat.
Umumnya kegiatan e-retail meliputi:
a. Pengembangan model bisnis
b. Disain situs WEB
c. Pengembangan dan manajemen kontent
d. Kemitraan dan aliansi
e. Akusisi pelanggan
f. Desain rantai persediaan
g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)
h. Rencana skalabilitas
i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)
j. Cara mempertahankan pelanggan
k. Ekonomi jangka panjang
Beberapa hal perbedaan e-retail dengan
retail konvensional :
1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat
menerima dan memproses pesanan.
2. Akses pelanggan terhadap informasi:
Semakin ekstensif dan selalu up-to-date
3. Area jual beli yang selalu berubah:
pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus
perkembangan produk
4. Kemantapan eksekusi: selain
kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan
pengiriman produk.
Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi
supply chain, yaitu:
1. Kesempurnaan operasional:
Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas upaya
mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.
2. Terobosan dengan memanfaatkan web,
untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.
3. Menciptakan kerjasama baru
4. Mengolola kompleksitas dalam waktu
seketika
5. Mengoptimalisasi hal-hal tak
terduga
Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat
membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain
menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi
pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan
e-retailing.
G. e- government
Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan
internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya
secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
H. e- resourches
Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan
Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih
diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak
pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam,
kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.
Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi
SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.
I. LAN –sharing
Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan
sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN
Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan
menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.
J. Portal
Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga
memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu
secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)
Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas
merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung
terhadap pola bisnis dan persaingan.
Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan
kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga
mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario
pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun
berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka
dan meng-global.
Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan
solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi
bagi perusahaan.
II.2 STRUKTUR INFORMASI DAN HUB. ANTAR SUB SITEM
APLIKASI BANK
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan
konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang
harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan,
menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling
berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Hubungan tersebut bisa dilihat pada gambar berikut.
SUMBER:
sulastri.staff.gunadarma.ac.id/.../TUGAS+BANK+d...
http://ri2stugas.blogspot.com/2011/05/struktur-informasi-dan-hubungan-antar.html
Langganan:
Postingan (Atom)