Manusia dilahirkan di dunia tak hanya sebagai makhluk
Tuhan dan makhluk individu saja, tetapi sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk
sosial, manusia harus dapat berinteraksi dengan orang sekitarnya dan
lingkungannya. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan lagi menjadi
barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini dapat
dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal. Interaksi
sosial pun tak jauh dari teknologi. Segala aspek yang berhubungan dengannya
dapat diakses melalui TIK. Banyak hal positif yang dihasilkan dari teknologi
dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif yang
ditimbulkan dari pemnfaatan TIK yang kurang bertanggung jawab.
Kehidupan manusia di era ini memang
tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia
erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga
tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi. Teknologi dimanfaatkan
manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai
hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya
itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu,
tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal
yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan.
Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia
dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi.
Ya, itulah makna hal dari teknologi
yang paling penting, media atau produk teknologi. Bagaimana media tersebut
dapat dijalankan atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang
mudah untuk menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu,
tenaga dan biaya seminim mungkin. Kemajuan teknologi tidak akan dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan manusia di
era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi
diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara signifikan
dan dapat dikatakan sangat cepat. TIK memegang peranan yang besar terhadap
aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang
sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek
lain dalam kehidupan. Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang
tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya
adalah:
1.
Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung
dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sumber informasi tidak hanya
berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi
sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain.
Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan
cepat melalui media-media TIK yang ada.
2.
Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung
dimana saja dan kapan saja. A berada di kota Bandung dan B berada di kota
Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan
kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran
pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada
dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling
bertukar informasi.
3.
Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat
disampaikan kepada masyarakat. Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat
keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang
bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena
keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu,
publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya
televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru
keluar.
4.
Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini
dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial.
Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan
yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan
informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga
dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
5.
Adanya “share” budaya antar daerah. Kebudayaan
dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak
hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan.
Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang
dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak
hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak negatif tersebut diantaranya
adalah:
1.
Timbulnya jenis kejahatan baru. Kejahatan yang timbul
antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman
email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai
aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan.
Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK,
salah satunya internet.
2.
Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan
masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya. Perilaku menyimpang
disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi
akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok
timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang
benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun
kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang
masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
3.
Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang
sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk
mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara
umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada
polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak
“googling” tidak afdol.
4.
Kurangnya ruang privasi. Hadirnya situs-situs jejaring
sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang
lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan
untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi
bukan lagi menjadi barang mahal.
5.
Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak
difilter. Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke
kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya
yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara
dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya
asli yang ada di kelompok tersebut.
6.
Meningkatnya angka pengangguran. Masalah yang satu ini
sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia
dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi
tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan
dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena
tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
Semua masalah memiliki solusi pemecahan masalahnya sendiri. Tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi. Begitupun dengan permasalah yang timbul akibat TIK dalam bidang sosial dan budaya. Beberapa solusi untuk menanggulangi serta memecahkan permasalahan TIK dalam bidang sosial dan budaya diantaranya adalah:
1.
Adanya perlindungan hukum terhadap privasi seseorang.
2.
Perlunya undang-undang yang mengatur transaksi
elektronik
3.
Mengkorelasikan antara kreatifitas manusia dan
teknologi.
4.
Perlunya filter dalam penerimaan budaya asing.
5.
Meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya
tanpa pelarangan penggunaan TIK.
6.
Sosialisasi mengenai pemanfaatan TIK yang benar dari
pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi,
perkembangan TIK tersebut dapat membantu serta memudahkan manusia dalam segala
aktivitas kehidupannya. Tetepi di sisi lain, perkembangan TIK dapat menjadi
boomerang bagi penggunanya yang tidak mampu membendung arus informasi yang
deras dan tidak mampu memfilter informasi yang baik dan benar serta yang salah.
TIK memberikan dampak yang tak sedikit di masyarakat. Baik itu dampak positif
maupun negatif. Tetapi tentunya dampak negative tersebut dapat ditanggulangi
dan bahkan dicegah agar tidak terjadi. Banyak solusi atau jalan keluar untuk
menanganinya tanpa merugikan kedua belah pihak, yaitu TIK dan manusia (yang
pada kajian ini adalah lingkungan sosial).